Cinta atau kecintaan itu banyak sekali jenisnya, ada cinta orang tua terhadap anaknya dan sebaliknya, ada cinta kepada sesama, cinta kepada lingkungan, cinta kepada agama dan cinta kepada negara nusa dan bangsa. Ada juga cinta diantara pria dan wanita. Kecintaan yang terakhir ini bisa juga disebut cinta yang dibalut dengan asmara. Semua orang yang sudah dewasa dan sudah waktunya, akan merasakan rasa cinta yang satu ini.
Semua orang memiliki keinginan, cinta sejati yang menjadi dasar membangun rumah tangga agar bisa langgeng. Tidak akan berpisah sampai ajal menjemput. Tidak ada satu orangpun yang mempunyai keinginan, cintanya putus di tengah jalan.
Tetapi tidak sedikit cinta Pasutri, yang kandas di tengah jalan. Pasti semua itu memiliki sebab, bisa dari seorang suami atau juga bisa dari seorang istri.
Di jaman sekarang, pria dan wanita tenggelam dengan kebiasaan mereka masing-masing, pergaulan dengan teman sekerja, tetangga atau teman lama. Itu semua karena kita, manusia tidak bisa hidup sendiri, kita butuh orang lain.
Di dunia kerja, suami atau istri memiliki teman. Karena sering bertemu dan bercanda bersama, pertemanan itu bisa berubah menjadi sebuah percintaan. Apa jadinya jika percintaan itu sudah tumbuh? Anak-anaklah yang menjadi korban.
Mereka sudah tidak perduli lagi dengan kewajiban sebagaimana mestinya, karena mereka lebih memilih kesenangan sesaat yang akhirnya berakhir dengan kesengsaraan.
Lalu bagaimana solusi dari semua ini, bagaimana kita bisa memiliki cinta sejati kepada pasangan kita?
Jujur dan iklas
Seorang suami, begitu pula seorang istri harus bisa menerima baik kelebihan maupun kekurangan masing-masing.
Jujur diantara keduanya, apa yang telah Anda lakukan diluar sana bersama teman-teman Anda. Lebih baik lagi, jika teman Anda itu dikenalkan kepada pasangan Anda.
Iklas dengan kesalahan yang telah dilakukan oleh pasangan Anda. Jangan menyimpan dendam apalagi berniat untuk balas dendam. Misalnya begini, jika suami Anda berboncengan motor dengan wanita lain, lantas Anda berboncengan atau pergi dengan pria lain. Ini namanya Anda tidak Iklas.
Jangan berprasangka buruk terhadap pasangan Anda. Mungkin sang pasangan melakukan hal-hal tertentu demi tuntutan pekerjaan.
Jadikan anak Anda sebagai penawar, peredam, penengah dari Anda dan pasangan. Seorang anak mampu mengobati luka hati yang dilakukan pasangan Anda. Tanamkan perasaan untuk selalu membahagiakan anak dan keluarga Anda.
Satu lagi jangan Anda lewatkan, mintalah KepadaNya, Tuhan semesta alam. Untuk selalu menjaga keutuhan rumah tangga Anda.
No comments:
Post a Comment
Kami akan menghargai Anda jika berkomentar dengan kata-kata cerdas :
1. Berkomentar sesuai topik yang di bahas.
2. Tidak menyisipkan link aktif pada komentar.
3. Menggunakan bahasa yang sopan dan kata-kata yang merujuk kepada ejaan yang di sempurnakan menurut kamus besar bahasa Indonesia.
4. Tidak menjatuhkan pihak manapun dalam berkomentar.
Anda bisa menggunakan kolom komentar, untuk mengkoreksi dan memberi masukan setiap tulisan yang kami publikasikan. Memberikan tanggapan atas pertanyaan orang lain dan bertanya jika memang ada yang perlu di pertanyakan