15 December 2015

Tempat Pariwisata Budaya, Sigiriya Srilanka

Sigiriya merupakan tempat pariwisata budaya yang begitu indah di benua Asia. Terletak di ketinggian 180 meter dari permukaan laut, Istana Sigiriya menjadi saksi keserakahan Raja Kassapa 1. Tahta di peroleh nya dengan membunuh sang ayah dan menyingkirkan saudara laki-laki sebagai pewaris tahta sebenarnya.

wisata budaya sigiriya

Perebutan kekuasaan bak kisah sinetron tersebut terjadi pada abad kelima di tengah negeri Srilanka. Setelah membunuh Dhatusena, sang ayah dan menyingkirkan Mogallana, saudaranya, Raja Kassapa kemudian menjadikan Sigiriya yang terletak di distrik metale sebagai ibu kota barunya. Istana dibangun sekaligus sebagai benteng pertahanan nya. UNESCO pun memasukkan situs ini sebagai daftar warisan budaya dunia.

Ketakutan pada diri Raja Kassapa akan kemungkinan pembalasan dendam Mogallana membuat ia membangun parit-parit besar di muka istana. Ratusan anak tangga kemudian harus di titi untuk tiba di istana yang terletak di puncak bukit. Gerbang batu yang berupa kaki singa raksasa menyambut sebelum masuk ke area istana. Gerbang inilah yang membuat Sigiriya dijuluki sebagai "Sigiriya rock fortress".

wisata sigiriya

Kembali meneliti tangga, Anda akan tiba di semacam gua dengan lukisan kuno pada dinding-dindingnya, yang menggambarkan 21 figur perempuan yang tidak ter-identifikasi. konon, untuk mengobati kesepian dan ketakutan, Raja Kassapa gemar menikahi perempuan dari berbagai RAS. Istana yang terletak di puncak bukit saat ini hanya menyisakan reruntuhan bangunan dengan tumpukan pondasi batu dan kolam-kolam di beberapa tempat. Pemandangan hutan yang meng-hijau mengelilingi kawasan tampak asri dari sini.

wisata sigiriya

Seperti Istananya yang menyisakan puing, kisah Raja Kassapa pun berakhir tragis. Mogallana yang kala itu melarikan diri ke India Selatan menuntut balas. Peperangan dengan pasukan gajah pun tak terelakkan. Ke salahpaham-an dalam instruksi perang membuat sang raja di tinggalkan pasukannya.

Ia pun memilih bunuh diri dengan menggorok tenggorokan nya dari pada harus menyerah kepada saudaranya. Sejak itu Sigiriya ditinggalkan karena Mogallana mengembalikan ibu kota ke Anuradapura. Menurut catatan sejarah, tempat ini dimanfaatkan oleh para biksu sebagai Asrama hingga abad ke 14, serta sempat digunakan sebagai pos penjagaan oleh pasukan kerajaan Kandy di abad ke 16 dan 17.

Kini, wisatawan asing yang ingin menikmati keindahan serta menyibak kisah menarik dibalik pembangunan istana yang mengisi kekosongan Sigiriya. Penduduk lokal memanfaatkannya untuk mencari tambahan penghasilan, salah satunya dengan menggelar pertunjukan tarian kobra di pelataran istana.

No comments:

Post a Comment

Kami akan menghargai Anda jika berkomentar dengan kata-kata cerdas :

1. Berkomentar sesuai topik yang di bahas.
2. Tidak menyisipkan link aktif pada komentar.
3. Menggunakan bahasa yang sopan dan kata-kata yang merujuk kepada ejaan yang di sempurnakan menurut kamus besar bahasa Indonesia.
4. Tidak menjatuhkan pihak manapun dalam berkomentar.

Anda bisa menggunakan kolom komentar, untuk mengkoreksi dan memberi masukan setiap tulisan yang kami publikasikan. Memberikan tanggapan atas pertanyaan orang lain dan bertanya jika memang ada yang perlu di pertanyakan