Tempat Pariwisata Tangkahan terletak sekitar seratus kilometer dari Medan, tepatnya di kabupaten Langkat. Perjalanan menuju Tangkahan sudah menjadi bagian petualangan itu sendiri. Melalui hutan sawit, jalan berlubang, serta aliran sungai dari atas jembatan-jembatan yang sudah tua. Anda baru bisa bernapas lega setelah sampai di bangunan Visitor Center yang terbuat dari bambu. Dikelola bersama oleh masyarakat setempat di bawah Community Tour Operation Tangkahan, beberapa paket wisata ditawarkan, mulai dari trekking, tubbing, kamping, susur gua, hingga safari gajah.
Hutan hijau sungai berair jernih, serta riuh suara satwa liar menjadi pemandangan jamak di sini. Siapa sangka jika dahulu, Tangkahan adalah rumah bagi para pembalak hutan. Untunglah kesadaran lingkungan yang ditularkan oleh para aktivis LSM menggugah generasi muda tempat ini untuk memulai proyek ekowisata berbasis komunitas sejak 2001.
Perahu bambu menjadi moda transportasi untuk menyeberangi sungai Batang Serangan yang mengaliri kawasan ini. Di seberang sungai, penginapan-penginapan sederhana bergaya bungalo disediakan untuk wisatawan yang ingin bermalam. Segarnya air sungai Buluh, sungai anak Batang Serangan yang jernih dan segar bisa langsung dicoba untuk berenang atau mandi karena arus nya tenang. Ada pula sumber air panas dan air terjun yang bisa disambangi.
Trekking masuk ke hutan biasanya dilakukan di pagi hari. Rute perjalanan di sesuaikan menurut kemampuan. Selama perjalanan, pemandu yang menemani akan menjelaskan aneka tumbuhan yang bisa dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat lokal, baik untuk obat, maupun memasak. Riuh kicau burung, derit serangga, serta teriakan aneka jenis monyet dipastikan akan meramaikan suasana. Jika beruntung, Anda bahkan bisa berpapasan dengan babi hutan atau menyaksikan orang utan yang akan meninggalkan sarangnya.
Perjalanan kembali bisa dilakukan dengan ban bekas menyusuri aliran sungai atau tubbing. Ban dalam kendaraan dari karet ini dirakit dalam barisan dan digunakan ibarat perahu arum jeram. Tebing-tebing batu di sisi sungai, anak-anak desa yang bermain air, hingga gajah-gajah patroli yang sedang dimandikan menjadi pemandangan menarik selama penyusuran sungai.
Tujuh ekor gajah asal Aceh yang digunakan untuk patroli setiap hari senin dan kamis, bisa di jadikan tunggangan untuk para wisatawan untuk bersafari masuk hutan. Bagaimana apakah Anda ingin mencoba wisata alam di Tangkahan? Bagi cerita dan pengalaman Anda di sini jika sudah melakukan kunjungan ke sana, jangan lupa.
No comments:
Post a Comment
Kami akan menghargai Anda jika berkomentar dengan kata-kata cerdas :
1. Berkomentar sesuai topik yang di bahas.
2. Tidak menyisipkan link aktif pada komentar.
3. Menggunakan bahasa yang sopan dan kata-kata yang merujuk kepada ejaan yang di sempurnakan menurut kamus besar bahasa Indonesia.
4. Tidak menjatuhkan pihak manapun dalam berkomentar.
Anda bisa menggunakan kolom komentar, untuk mengkoreksi dan memberi masukan setiap tulisan yang kami publikasikan. Memberikan tanggapan atas pertanyaan orang lain dan bertanya jika memang ada yang perlu di pertanyakan